Selasa, 01 Maret 2022

Tugas 3 RK D 2022

Pada tugas ini, saya akan menganalisis Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang terdapat pada pesawat Boeing 737 MAX. 


Deskripsi MCAS
MCAS adalah sebuah program stabilisasi penerbangan yang dikembangkan oleh Boeing. MCAS ini awalnya digunakan untuk pesawat militer Boeing KC-46 Pegasus, tapi terkenal karena menyebabkan dua kecelakaan penerbangan pesawat Boeing 737 MAX, Lion Air Flight 610 dan Ethiopian Airlines Flight 302, yang membunuh 346 orang. MCAS sendiri digunakan pada 737 MAX untuk meniru perilaku terbang pesawat generasi sebelumnya, Boeing 737 NG, sehingga dapat mengurangi training untuk pilot yang sudah pernah menerbangkan pesawat tersebut.


MCAS diimplementasikan pada 737 MAX untuk mengatasi naiknya hidung pesawat yang disebabkan karena efek aerodinamis mesinnya yang lebih berat dan besar daripada mesin pada pesawat generasi sebelumnya. Apabila hidung pesawat naik terlalu tinggi dan angle of attack-nya menjadi terlalu besar, maka akan menyebabkan pesawat mengalami stall dan jatuh. Karena itu jika terdeteksi angle of attack yang telalu besar, MCAS akan menurunkan hidung pesawat dengan cara mengatur roda penyesuaian (trim) agar horizontal stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar, membuat hidung pesawat turun.

Selain angle of attack yang terlalu besar, MCAS juga akan aktif dalam beberapa kondisi lain, yaitu:
  • Autopilot off
  • Flap (sirip tambahan di sayap) tidak menjulur keluar
  • Berbelok terlalu tajam (miring)
MCAS akan terus menggerakkan horizontal stabilizer ke atas sebesar 0,27 derajat per detik. Sudut terbesar yang bisa dibuat adalah 2,5 derajat yang membutuhkan waktu 9,26 detik. Sistem ini baru akan non-aktif saat angle of attack mengecil, atau pilot meng-override (mengambil alih kendali) dengan cara manual trim.

Identifikasi Kebutuhan Pada MCAS
Beberapa kebutuhan fungsional untuk MCAS adalah:
  • Mampu menurunkan hidung pesawat untuk mencegah stall
  • Mampu aktif secara otomatis jika mendeteksi kondisi tertentu
  • Mampu dinonaktifkan dan di-override oleh pilot dengan menggunakan manual trim
Sementara kebutuhan non-fungsionalnya adalah:
  • Operasi MCAS haruslah stabil dengan critical failure time yang minim
  • Fitur dan control MCAS harus dapat dipahami dengan mudah oleh pilot dan dokumentasinya jelas
  • MCAS selalu tersedia selama penerbangan pesawat
  • MCAS harus sesuai dengan regulasi dari Federal Aviation Administration (FAA)
Permasalahan Pada MCAS
Beberapa permasalahan yang ada pada MCAS adalah:
Tidak ada dokumentasi
Boeing secara sengaja menyembunyikan adanya fitur MCAS untuk mengurangi training pilot. Karena itu, MCAS tidak disebutkan dalam dokumentasi 737 MAX dan pilot maupun teknisi pesawat tidak mengetahui adanya MCAS. Tidak adanya training pilot ini juga menyebabkan ketika terjadi kesalahan pada sistem, pilot tidak dapat mengatasinya dengan tepat.

Desain sistem buruk
Ada beberapa masalah desain pada MCAS. Yang pertama, MCAS hanya dipicu oleh satu sensor AOA tanpa adanya redundansi, padahal pesawat tersebut mempunyai dua sensor. Masalah kedua, meskipun seharusnya MCAS hanya aktif pada situasi yang ekstrem, tapi desainnya menyebabkan MCAS dapat terus aktif meskipun ada kesalahan pada sensor. Sehingga meskipun pilot sudah berusaha menaikkan hidung pesawat, MCAS akan aktif kembali.

Masalah berikutnya, sistem diberikan otoritas yang berlebihan. MCAS dapat menggerakkan horizontal tail dengan kekuatan yang cukup untuk meniadakan perintah menaikkan hidung pesawat oleh pilot. Dan terakhir, Boeing mengasumsikan pilot akan sadar apabila ada kesalahan sistem dan dapat bereaksi dengan waktu yang cukup untuk mematikan sistem. Tapi karena tidak adanya dokumentasi dan pelatihan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masalah-masalah sebelumnya hanya menimbulkan "single points of failure" pada design sistem.

Kurangnya testing
Analisis dan testing MCAS didelegasikan oleh FAA ke Boeing sendiri. Tetapi beberapa perwakilan resmi FAA yang melakukan penilaian keamanan sistem menyatakan adanya tekanan dari manajer untuk membatasi testing yang dilakukan dan mempersingkat analisis. Sehingga hasil analisis yang diserahkan pada FAA tidak mencantumkan perubahan pada MCAS dan melewatkan kekurangan sistemnya. Beberapa engineer pesawat juga mempertanyakan masalah desain yang ada selama testing, seperti single angle-of-attack sensor failure dan kurangnya waktu reaksi pilot yang diasumsikan, tetapi hal-hal tersebut diabaikan.
Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EAS RK D 2022

 Evaluasi Akhir Semester Soal 1. Deskripsikan Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional aplikasi penyewaan alat berat.  (Mandiri - Waktu penge...